Probolinggo – Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FK Unusa) menggelar edukasi kesehatan bertema “Peran Suplementasi Vitamin D dalam Pengenalan dan Pengelolaan Asma” bagi para santri Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, Sabtu (10/5/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh dr. Adyan Donastin, Sp.P., dosen FK Unusa sekaligus dokter spesialis paru. Tujuan dari program ini adalah meningkatkan kesadaran santri terhadap gejala dan pengelolaan asma secara dini, serta memperkenalkan pentingnya vitamin D sebagai pendukung kesehatan sistem pernapasan.
“Asma merupakan penyakit pernapasan kronis yang sering kambuh jika tidak dikelola dengan baik, terlebih di lingkungan pesantren yang padat dan memiliki sirkulasi udara terbatas. Suplementasi vitamin D sangat penting, terutama bagi santri yang jarang terpapar sinar matahari,” jelas dr. Adyan.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sekitar 5% penduduk Indonesia memiliki riwayat asma, atau sekitar 1.017.290 jiwa. Penyakit ini tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga remaja dan anak usia sekolah, termasuk kalangan santri.
Dalam sesi penyuluhan, para santri diberikan pemahaman mengenai gejala asma, faktor pencetus seperti debu, asap rokok, dan cuaca dingin, serta pentingnya gaya hidup sehat. Vitamin D, yang selama ini dikenal menjaga kesehatan tulang, ternyata juga berperan dalam meningkatkan sistem imun dan mengurangi peradangan yang berkaitan dengan asma.
Para santri diajak untuk rutin berjemur di pagi hari, mengonsumsi makanan sumber vitamin D, serta tidak ragu untuk menggunakan suplemen bila diperlukan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya promotif dan preventif kesehatan yang diusung FK Unusa untuk mendorong kehidupan yang lebih sehat di lingkungan pesantren.
Diharapkan, kegiatan ini menjadi langkah awal pembinaan kesehatan paru-paru di pondok pesantren dan mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan nyaman bagi para santri.
