KUDUS: Dua atlet pencak silat Jawa Timur, Diki Candra Kurniawan dan Chorina Zulyana, mengalami cedera saat bertanding pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 di Kudus. Keduanya langsung mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Aisyah Kudus dengan pengawasan langsung dari tim kesehatan KONI Jawa Timur.
Dokter KONI Jawa Timur, dr. Erytasha Mahdi Pratama, menjelaskan bahwa Diki mengalami patah tulang di bagian lengan kanan akibat benturan keras saat pertandingan perempat final di kelas F menghadapi pesilat dari NTT, Aleksander Palla
“Diki mengalami fraktur ulna tangan kanan. Penanganan awal sudah dilakukan dengan pemasangan gips pada pukul 07.30 pagi,” ujar dr. Erytasha, Senin (20/10).
Melihat dari hasil pemeriksaan medis, kemungkinan cedera yang dialami Diki akan bisa pulih sekitar dua minggu, “Setelah dari Kudus nanti akan dilanjutkan penanganan medis di RS Ubaya. Dua minggu prakiran sudah pulih. Ada pergeseran sedikit di tulangnya, ” jelasnya.
Sementara itu, pesilat putri Jawa Timur, Chorina Zulyana, juga sempat dirawat di rumah sakit yang sama setelah tidak bisa melanjutkan pertandingan di babak perempat final menghadapi Shelena Cantika Ridwan dari DKI Jakarta . Namun, hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi pesilat kelas B itu aman dan sudah menjalani rawat jalan.
“Untuk Korina tidak ada masalah serius. Hasil pemeriksaan aman, dan saat ini sudah rawat jalan. Cedera yang dialami merupakan cedera lama yang kambuh kembali,” tambah dr. Erytasha.
Lebih lanjut, dr. Erytasha memastikan seluruh biaya perawatan kedua atlet akan ditanggung KONI Jawa Timur melalui fasilitas BPJS Ketenagakerjaan. “Semua penanganan tetap dalam pemantauan tim medis KONI Jatim. Untuk pemasangan gips dan pemantauan lanjutan Diki akan dimonitor oleh tim kesehatan dari Rumah Sakit Ubaya,” jelasnya.
Dengan penanganan cepat tersebut, KONI Jawa Timur menegaskan bahwa keselamatan dan kesehatan atlet menjadi prioritas utama selama pelaksanaan PON Bela Diri 2025 di Kudus. @
