SURABAYA: Pagi masih buta, awan duka menyelimuti kedatangan jenazah pesenam artistik putra Indonesia asal Jawa Timur, Naufal Takdir Al Bari di Bandara Juanda Surabaya, Jumat, (3/10/2025).
Isak tangis tak terbendung dari para atlet senam Jawa Timur yang menjemput kedatangan jenazah Naufal yang tiba di ruang VIP Bandara Juanda sekitar pukul 05.00 WIB. Kesedihan mendalam juga dirasakan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Jatim, Hadi Wawan Guntoro yang ikut menunggu kedatangan jenazah sejak pukul 04.30 WIB.
Diketahui, sepekan setelah mengembuskan napas terakhirnya di Rusia, jenazah pesenam artistik putra Indonesia, Naufal Takdir Al Bari, akhirnya tiba di Tanah Air, Kamis (2/10/2025) malam. Naufal meninggal menjelang penampilan di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta.
Jenazah Naufal Takdir Al Bari tiba di Indonesia via Terminal Cargo Jenazah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Kemudian diterbangkan ke Surabaya untuk dimakamkan di Gresik.
Sementara Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa ikut menghadiri prosesi pemakaman atlet gimnastik artistik putra, Naufal Takdir Al Bari, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tlogopojok, Gresik.
Naufal, mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya (Unesa), meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan saat latihan di pemusatan latihan nasional (pelatnas) Penza, Rusia, pada Kamis (25/9). Ia terjatuh ketika berlatih di alat palang (high bar) dan meski sempat mendapat perawatan intensif, nyawanya tidak tertolong.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Jatim, saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya Naufal Takdir Al Bari. Kehilangan ini sangat besar, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi dunia olahraga Jawa Timur dan Indonesia,” ujar Khofifah saat takziah.
Khofifah menyebut Naufal sebagai putra terbaik yang telah mempersembahkan bakat, kerja keras, dan dedikasi untuk mengharumkan nama daerah serta bangsa. “Naufal juga dikenal sebagai anak yang baik, saleh, dan ramah terhadap kawan-kawannya,” ucapnya.
Ia menegaskan, kepergian Naufal menjadi pengingat pentingnya perhatian serius terhadap pembinaan atlet, termasuk aspek keselamatan dan kesejahteraan mereka.
Penyumbang Medali Jatim di PON Aceh
Naufal lahir di Kuala Pembuang pada 12 Maret 2006. Ia tercatat sebagai atlet muda potensial yang konsisten menorehkan prestasi, mulai dari Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur hingga kejuaraan tingkat nasional.