Tutup PKN II 2025, Gubernur Khofifah Ajak Peserta Sukseskan Program Prioritas Nasional

Ekonomi, Politik22 Dilihat
banner 468x60

SURABAYA, 10 Oktober 2025: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mengajak peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XII Tahun 2025 untuk menjadi agen perubahan dalam menyukseskan program prioritas nasional.

“Saya minta seluruh peserta PKN II, selepas pulang dari sini membawa semangat perubahan di instansinya masing-masing. Bersama-sama kita sukseskan program strategis nasional yang berdampak langsung ke rakyat, terutama ketahanan pangan, program Makan Bergizi Gratis, dan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih,” kata Khofifah saat menutup PKN II Angkatan XII Tahun 2025 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur, Jumat, (10/10)

Lebih lanjut ia menjelaskan ketiga program tersebut merupakan bagian dari upaya membangun kesejahteraan yang berkelanjutan.

Ketahanan pangan menyiapkan kemandirian ekonomi bangsa, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mempersiapkan generasi sehat dan produktif, sementara Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) memperkuat ekonomi kerakyatan di tingkat desa.

“Semua itu adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kita harus menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar pelaksana administrasi,” ujarnya.

Khofifah juga menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi bagi para pemimpin birokrasi di tengah perubahan dunia.

“Jadi panjenengan semua sebagai pemimpin harus mampu menciptakan lompatan inovasi yang menjawab perubahan di masyarakat. Karena dunia terus berubah, sehingga kita dituntut untuk adaptif, kolaboratif, serta mampu menerjemahkan kebijakan nasional ke dalam aksi nyata di daerah,” tambahnya.

Menurutnya, Provinsi Jawa Timur terus melakukan berbagai upaya mendukung program ketahanan pangan.

Jatim menjadi provinsi dengan Luas Tambah Tanam (LTT) tertinggi di Indonesia yakni 1,485 juta hektare, serta produksi gabah mencapai 11,316 juta ton, tertinggi di antara seluruh provinsi sejak 2020.

Tak hanya itu, produksi gula di Jatim mencapai 51,87 persen dengan luas lahan tebu sekitar 238.135,6 hektare.

Berdasarkan data PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), target Program Bongkar Ratoon dan ekstensifikasi nasional 2025 seluas 100.000 hektare, dengan porsi Jatim sebesar 70 persen atau 69.769 hektare.

“Sehingga kita sangat optimis tahun 2026, Jawa Timur menjadi lokomotif swasembada gula konsumsi,” katanya.

Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, lanjutnya, menjadi instrumen penting dalam memutus rantai distribusi logistik hingga ke desa.

Saat ini terdapat sekitar 175 koperasi Merah Putih di Jatim yang menyalurkan pangan, pupuk, LPG, hingga gula langsung dari produsen ke masyarakat.

“Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih bukan hanya wadah ekonomi, tapi juga strategi pemutusan rantai distribusi yang panjang agar harga lebih adil. Nah di sini peran panjenengan semua, harus memastikan bahwa distribusinya itu langsung. Karena esensi koperasi ini pada pemutusan rantai distribusi,” ucapnya.

Terkait Program Makan Bergizi Gratis, Pemprov Jatim telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) MBG untuk mempercepat pelaksanaan.

Dari 38 kabupaten/kota di Jatim, sebanyak 35 daerah telah memiliki surat keputusan pembentukan Satgas MBG, sementara tiga daerah lainnya masih berproses.

“Satgas MBG di setiap daerah berperan penting memastikan penyaluran makanan bergizi berjalan efektif, berkelanjutan, dan sesuai standar,” katanya. @

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *